Kesehatan Pemikiran (Fallacia)
Haii kembali lagi nih bersama saya Mirza. Kita masih
membahas tentang salah satu materi blok filsafat yaitu Fallacia. Fallacia
adalah kesalahan pemikiran dalam logika, bukan kesalahan fakta, tapi kesalahan
atas kesimpulan karena penalaran yang tidak sehat. Kesalahan fakta: Presiden AS
Barack Obama lahir di Indonesia. Ahmad lahir dengan bintang gemini, maka
hidupnya penuh dengan persoalan. Kesalahan penalaran dibagi menjadi beberapa
kesalahan yaitu Kesesatan formal: pelanggaran terhadap kaidah logika, misal
Semua penodong berwajah seram. Semua pengamen berwajah seram. Jadi semua
pengamen adalah penodong. Apa yang dilanggar? dan Kesesatan informal:
menyangkut kesesatan dalam bahasa. Misal, kesesatan diksi. Contoh
Ø Penempatan
kata depan yg keliru: Antara hewan dan manusia memiliki perbedaan.
Ø Mengacau
posisi subjek atau predikat: Karena tidak mengerjakan PR, guru menghukum
anak itu.
Ø Ungkapan
yang keliru: Pencuri kawakan itu berhasil diringkus polisi minggu yang lalu.
Ø Amfiboli:
sesat karena struktur kalimat bercabang. Misal, Anto Anak Bu Lasma yang
hilang ingatan lari dari rumah.
Ø Kesesatan
aksen/prosodi sesat karena penekanan yang salah dalam pembicaraan. Misal Ada
aturan ‘Anda tidak boleh ganggu anak tetangga’. Nah Pak Budi bukan tetangga anda.
Maka anda boleh mengganggu anaknya.
Ø Kesesatan
bentuk pembicaraan: sesat karena orang menyimpulkan kesamaan konstruksi juga
berlaku bagi yang lain. Misalnya, Berpakaian artinya memakai pakaian.
Bersepeda artinya memakai sepeda. Maka, beristeri artinya memakai isteri.
Ø Kesesatan
aksiden: yang aksidental dikacaukan dengan hal yang hakiki. Misalnya Sawo
matang adalah warna. Orang Indonesia itu sawo matang. Maka, Orang Indonesia itu
adalah warna.
Ø Kesesatan
karena alasan yang salah: Konklusi ditarik dari premis yang tak relevan.
Kesesatan Presumsi
Ø Generalisasi
tergesa-gesa: Orang Padang pandai memasak.
Ø Non
sequitur (belum tentu): Memang saya tidak lulus karena beberapa hari yang
lalu saya berdebat dengan dosen tsb.
Ø Analogi
palsu: Membuat isteri bahagia seperti membuat hewan piaraan bahagia dengan
membelai kepalanya dan memberi banyak makan.
Ø Penalaran
melingkar (petitio principii): Manusia merdeka karena ia bertanggungjawab
dan ia bertanggungjawab karena ia merdeka.
Ø Deduksi
cacat: Barang siapa sering memberi sumbangan, maka dia pasti orang baik.
Andi pasti orang baik.
Ø Pikiran
simplistis: Karena ia tidak beragama, maka ia pasti tidak bermoral.
Menghindari Persoalan
Ø Argumentum
ad hominem: Jangan percaya omongannya karena ia bekas narapidana.
Ø Argumentum
ad populum: Anda lihat banyak ketidakadilan dan korupsi, maka Partai Nasdem
adalah partai masa depan kita.
Ø Argumentum
ad misericordiam: Seorang terdakwa meminta keringanan hukuman karena mengaku
punya banyak tanggungan.
Ø Argumentum
ad baculum: Karena beda pendapat, suka meneror orang lain.
Ø Argumentum
ad auctoritatem: Mengutip pendapat Freud mengenai psikoanalisa.
Ø Argumentum
ad ignorantiam: Bila tidak bisa dibuktikan bahwa Tuhan itu ada, maka Tuhan
tidak ada.
Ø Argumen
untuk keuntungan seseorang: Seorang pengusaha berjanji mau membiayai kuliah,
bila mahasiswi mau dijadikan isteri.
Ø Non
causa pro causa: Orang sakit perut setelah menghapus sms berantai, maka dia
menganggap itu sebagai penyebabnya.
Kesesatan Retoris
Ø Eufemisme/disfemisme:
Pembangkang yg dianggap benar disebut reformator. Bila tdk disenangai maka
disebut anggota pemberontak.
Ø Penjelasan
retorik: Dia tidak lulus krn tidak teliti mengerjakan soal.
Ø Stereotipe:
Orang Jawa penyabar. Orang Batak suka menyanyi.
Ø Innuendo:
Sy tdk mengatakan makanan tdk enak, tapi mau mengatakan lukisan itu bagus.
Ø Loading
question: Apakah Anda masih tetap merokok?
Ø Weaseler:
Tiga dari empat dokter menyarankan bahwa minum itu memperlancar pencernaan.
Ø Downplay:
Jangan anggap serius omongannya krn dia hanya buruh bangunan.
Ø Lelucon/sindiran:
Ø Hiperbola:
membesarbesarkan.
Ø Pengandaian
bukti:studi menunjukkan.
Ø Dilema
semu: Tamu yg menolak kopi, langsung disuguhi sirup.
(sumber: Google, Fallacy oleh Dr. Raja Oloan
Tumanggor)
Bagus
ReplyDeleteRapi
Simple
88 :D
nice.... gw kasih 87
ReplyDelete