Filsafat Manusia
Apa itu Filsafat Manusia?
Bagian filsafat yang mengupas apa arti
manusia/menyoroti hakikat atau esensi manusia. Memikirkan tentang asal-usul
kehidupan manusia (origin of human life), hakikat hidup manusia (the nature of
human life), dan realitas eksistensi manusia. Hasrat untuk tahu siapa dan
apakah manusia. Maka, filsafat manusia menanyakan pertanyaan krusial tentang
dirinya sendiri dan secara bertahap memberi jawaban bagi diri sendiri. Kita perlu
belajar filsafat manusia karena Manusia adalah makhluk yang mampu dan wajib
(sampai tingkat tertentu) menyelidiki arti yang dalam dari “yang ada”, manusia
bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri. Boleh saja tidak harus tahu segala
hal, tapi sekurang-kurangnya harus mengenal dan mengerti diri sendiri secara
mendalam agar dapat mengatur diri dalam hidup ini.
Zaman sekarang banyak ilmu yang mengkaji manusia
yang memperkaya dan memperdalam pengetahuan tentang manusia. Lalu, apa perlunya
lagi filsafat manusia? Karena belum cukup! Para filsuf saling bertentangan,
mungkin mereka juga salah. Karenanya, ingat tujuan filsafat di atas tadi.
Metode Filsafat Manusia
Sebagai bagian dari filsafat, cara kerja filsafat
manusia juga sama dengan filsafat pada umumnya Yaitu refleksi, analisa transcendental,
dan sintesa. Juga ekstensif, intensif, dan kritis. Struktur fundamental bukan
fisik melainkan struktur metafisik yakni intisari, struktur dasar, bentuk
terpenting manusia, dinamisme primordial manusia yang diketahui melalui daya
pikir, bukan penginderaan. Struktur fundamental bukan fisik melainkan struktur
metafisik yakni intisari, struktur dasar, bentuk terpenting manusia, dinamisme
primordial manusia yang diketahui melalui daya pikir, bukan penginderaan.
Max Scheler dan Heidegger
Tak ada zaman, seperti zaman sekarang di mana
manusia menjadi pertanyaan bagi dirinya sendiri atau menjadi problematik bagi
dirinya. Tak ada pula masa di mana di tengah kemajuan yang pesat mengenai
manusia, manusialah paling kurang tahu tentang dirinya dan tentang identitasnya.
Filsafat mempunyai perhatian terhadap manusia dalam totalitasnya, bukan dalam
aspek ini atau itu. Setiap ilmu terspesialisasi (antropologi, linguistik,
fisiologi, kedokteran, psikologi, sosiologi, ekonomi, ilmu politik), betapapun
kerasnya usaha mereka, mereka tetap membatasi totalitas dari individu dengan
memandangnya dari segi salah satu fungsi, atau dari dorongan tertentu.
Pengetahuan kita tentang manusia terpecah-pecah: kerapkali kita menggantikan
keseluruhan dengan salah satu bagian. Kita berusaha menghindari kesalahan itu.
Hal-hal yang dibahas Filsafat Manusia
Ø Mencari
kekhasan manusia
Ø Manusia
sebagai “ada-di-dunia”
Ø Evolusi
Ø Antarsubyektivitas
(sosialitas manusia)
Ø Manusia
sebagai eksistensi bertubuh
Ø Transendensi
Ø Manusia
sebagai roh
Ø Pengetahuan
manusia
Ø Kebebasan
Ø Kesejarahan/historisitas
Ø kebudayaan,
sains dan teknologi
Ø Dimensi
antropologis dari pekerjaan
Ø Manusia
sebagai pribadi/persona
Ø Kematian
dan harapan
(sumber: ppt Filsafat Manusia, Google)
No comments:
Post a Comment